A. Uji KelayakanTeknis
Secara
sederhana aspek teknis,meliputi faktor-faktor produksi yang umumnya berwujud
fisik. Uji Kelayakan Teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide yang telah
dipilih itu layak,dalam arti kata ada ketersediaan bahan baku dan bahan
pendukung, alat,teknologi yang digunakan,
kapasitas produksi dan tenaga kerja untuk mendukung kelancaran proses
produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan di pasar sasaran.
Dalam
proses proses produksi kerajinan bahan limbah ini digunakan bahan baku berupa
limbah dan alat perekat dengan tahapan proses produksi , yaitu :
1. Pembahanan
adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.
2. Pembentukan
adalah membuat bentuk produk dengan cara dipotong, digunting, dipahat, diayam,
dirangkai, dll.
3. Perakitan
adalah menyatukan bagian-bagian bentuk produk dengan perekat (lem)
4. Finishing
dapat berupa penghalusan atau pelapisan permukaan.
B. Uji Kelayakan Finansial
Uji
kelayakan finansial meliputi perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Break
Event Point (BEP). Tujuannya adalah untuk mengetahui biaya produksi yang
diperlukan, kelayakan harga jual dengan laba yang diperoleh. Beberapa biaya
yang digunakan dalam perhitungan finansial dalam membuat kerajinan bahan limbah
ini antara lain, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead (biaya
lain-lain), dan modal tetap.
Harga
Pokok Produksi (HPP) adalah hasil dari biaya produksi dibagi jumlah produk yang
dihasilkan. HPP akan diperlukan dalam perhitungan BEP. BEP adalah suatu analisa
yang menunjukan titik impas produksi. BEP dibagi menjadi 2, yaitu BEP Harga
(Total Biaya dibagi Total Produksi) dan BEP Produk (Total Biaya dibagi Harga
Penjualan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar