Senin, 17 Oktober 2016

Uji Kelayakan Teknis dan Finanial Kerajinan Bahan Limbah



A.   Uji KelayakanTeknis
Secara sederhana aspek teknis,meliputi faktor-faktor produksi yang umumnya berwujud fisik. Uji Kelayakan Teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide yang telah dipilih itu layak,dalam arti kata ada ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung, alat,teknologi yang digunakan,  kapasitas produksi dan tenaga kerja untuk mendukung kelancaran proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar sasaran.
Dalam proses proses produksi kerajinan bahan limbah ini digunakan bahan baku berupa limbah dan alat perekat dengan tahapan proses produksi , yaitu :
1.      Pembahanan adalah mempersiapkan bahan baku agar siap diproduksi.
2.      Pembentukan adalah membuat bentuk produk dengan cara dipotong, digunting, dipahat, diayam, dirangkai, dll.
3.      Perakitan adalah menyatukan bagian-bagian bentuk produk dengan perekat (lem)
4.      Finishing dapat berupa penghalusan atau pelapisan permukaan.
B.   Uji Kelayakan Finansial
Uji kelayakan finansial meliputi perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Break Event Point (BEP). Tujuannya adalah untuk mengetahui biaya produksi yang diperlukan, kelayakan harga jual dengan laba yang diperoleh. Beberapa biaya yang digunakan dalam perhitungan finansial dalam membuat kerajinan bahan limbah ini antara lain, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead (biaya lain-lain), dan modal tetap.
Harga Pokok Produksi (HPP) adalah hasil dari biaya produksi dibagi jumlah produk yang dihasilkan. HPP akan diperlukan dalam perhitungan BEP. BEP adalah suatu analisa yang menunjukan titik impas produksi. BEP dibagi menjadi 2, yaitu BEP Harga (Total Biaya dibagi Total Produksi) dan BEP Produk (Total Biaya dibagi Harga Penjualan).
            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar